I know. I know. Kalau mau gampang bisa beli bumbu pecel jadi. Tapi kalau mau special with Love harus pakai tenaga membuat sendiri. Tidak juga sebenarnya, karena saya cuma memantau saja, yang bekerja keras menggiling kacang si food processor. I LOVE technology.
Teman-teman di Inggris biasanya meng-import dari Indonesia, saat pulang mengangkut beberapa bungkus bumbu pecel. Saya juga. Karena bumbu pecel ini cukup berat, maka bawanya cuma sedikit dan cepat habis. Akhirnya coba-mencoba, ternyata tidak sulit membuatnya.
Metodenya saya mencotek yang biasa dilakukan di rumah saya yaitu bahan-bahannya disangrai dan bukan digoreng dengan minyak.
Continue reading "Bumbu Pecel with Love" »

(Note: dibuat tidak dengan ulekan)
Salah satu best seller dari masakan saya, selain aneka lauk seperti empal, bandeng presto, dan aneka pepes, adalah sambal terasi. Seorang pelanggan bahkan menyebutnya sebagai the best sambal terasi she's ever had. Tentu saja penilain ini mungkin (sangat) tidak objektif karena dia teman saya.
Biasanya saya membuat sambal sekaligus dalam porsi banyak, kemudian disimpan dalam jar-jar kecil untuk dijual atau dalam jar bekas (misalnya bekas jam/selai, bekas chocolate spread dll) untuk persediaan sendiri. Kemudian saya simpan beku dalam freezer sampai saat dibutuhkan.
Continue reading "Sambal Terasi with Love" »
Recent Comments