Have I told you kalau anak saya, Alisha, suka sekali dengan masakan berkuah bernama soto? Soto apa saja suka. Setiap masak soto, untuk sarapan pun dia akan minta soto, juga lunch dan dinner. Tidak hanya Alisha, tapi juga ibunya. Tidak heran kemudian di rumah sering masak aneka soto.
Minggu lalu saat ke pasar lihat lobak segar, besar-besar dan murah. Dua lobak hanya 1 poundsterling. Langsung di otak melintas soto Bandung. Selain lobak, yang khas dari soto ini adalah kedelai goreng. Punya kedelai? Wah, di rumah selalu punya stok berkarung-karung, karena saya dan suami adalah produsen tempe di London.
Continue reading "Soto Bandung with love" »
" Can I have my favourite food for breakfast, Mummy?" tanya Alisha. " What's your favourite food?" saya balik bertanya, pura-pura tidak tahu. "Soto!" jawabnya mantap.
Setiap kali masak soto, Alisha akan minta soto untuk sarapan, makan siang dan juga dinner. Dan ia selalu menyebut soto sebagai her favourite food.
Continue reading "Soto Ayam with Love" »

Tahu campur for my breakfast.
Usai sakit beberapa hari terakhir, saya tidak berselera untuk makan. Tiba-tiba hari ini ingin makan yang segar dan pedas. Kebetulan punya tahu, di freezer ada singkong parut dan juga daging sapi bertulang. Timbul insiprasi membuat tahu campur Surabaya atau ada ada juga yang menyebutnya tahu campur Lamongan. Hampir sama pula dengan lontong balap, hanya saja tahu campur penjualnya mangkal di warung sedangkan lontong balap dijajakan berkeliling dengan pikulan.
Surabaya atau Lamongan? Entahlah, tapi daripada orang Surabaya atau Lamongan nanti protes jika disebut hanya salah satu dari kota tersebut, maka saya namakan tahu campur Surabaya/Lamongan. Atau karena keduanya di wilayah Jawa Timur, layak juga disebut tahu campur Jawa Timur untuk membedakan dengan tahu campur lain wilayah lain, misalnya tahu campur Magelang yang memang berbeda jenisnya.
Continue reading "Tahu Campur Surabaya/Lamongan with Love" »
Recent Comments